Gedung Gereja St. Kristoforus mulai dibangun pada bulan Juli 1967 dibawah kepemimpinan Pastor H. Kemper MSC dan rancangan Dr. Ir. Bianpoen, berdiri di atas sebidang tanah seluas 8.166 m2 di daerah Jelambar, tepatnya Jl. Satria IV Blok C no. 68, Jakarta Barat.
Bangunan gereja dengan arsitektur khas ini diberkati oleh Mgr Leo Soekoto SJ, Uskup Keuskupan Agung Jakarta pada hari Raya Kristus Raja tanggal 25 Oktober 1970. Gedung Gereja dan Paroki Grogol memilih St. Kristoforus sebagai pelindungnya. Santo yang merupakan pelindung orang – orang yang mengalami bencana kebanjiran, kecelakaan dalam perjalanan, atau terkena wabah penyakit.
50 tahun sudah Gereja St.Kristoforus berdiri, menjadi saksi sejarah kehidupan umat Paroki Grogol dalam hidup menggereja. Begitu banyak momen penting dalam hidup umat terjadi di dalam gereja ini, peristiwa pembaptisan, krisma, perkawinan, peristiwa syukur maupun peristiwa duka yang dialami bersama Tuhan dan sesama.
Kini bangunan gereja sudah tidak lagi sekokoh dahulu, kerusakan fisik bangunan, kondisi infrastruktur yang sudah menua dimakan usia pun terjadi, kebocoran atap bangunan dan terpaan banjir juga merusak lantai bangunan dan perlengkapan gereja.
Pantung Santo Kristoforus memanggul kanak-kanak Yesus di pundahnya, yang merupakan hasil pahatan Pastor Boelaars, MSC, berdiri di depan Gereja, menjadi saksi bisu atas banjir yang terjadi selama kurun waktu 20 tahun terakhir ini.
Paroki Grogol terdiri dari 16 wilayah dan 86 lingkungan, dengan jumlah umat yang tercatat di BIDUK sebanyak kurang lebih 13.000 orang, dan melayani 10 (sepuluh) jadual misa setiap minggunya, kapasitas gereja saat ini juga tidak dapat menampung jumlah umat dan kehadiran umat tamu yang mengikuti misa di gereja ini, sehingga banyak umat mengikuti misa di halaman gereja yang terbuka, khususnya pada tiap Misa kedua hari Minggu Pk.10.00 WIB, atau menggunakan tenda-tenda dan ruangan2 terpisah pada hari-hari raya. Kondisi-kondisi inilah yang akhirnya membawa pada sebuah keputusan, kita harus membangun kembali gereja kita.
Proses perencanaan pembangunan gereja sudah dimulai sejak tahun 2018 oleh Dewan Paroki Harian Paroki Grogol, diawali dengan rancangan gambar bangunan gereja yang tetap mencerminkan bentuk gereja lama, pengurusan ijin baik secara hirarki dari Keuskupan Agung Jakarta maupun ijin mendirikan bangunan dari jajaran instansi Pemerintah Propinsi DKI Jakarta terkait.
Untuk itu pada bulan Mei 2018 dibentuklah Panitia Pembangunan Gereja yang bertugas mengkoordinir proyek pembangunan Gereja St.Kristoforus, meliputi perencanaan fisik sampai penggalangan dana untuk pembiayaan proyek pembangunan ini.