Siapa Kami
Kongregasi “Para Saudari Perawan Maria dari Gunung Karmel” (Hermanas de la Virgen María del Monte Carmelo), disingkat Hermanas Carmelitas (H.Carm) dan selanjutnya disebut Suster Karmelitas, lahir pada akhir abad ke-19, tepatnya tanggal 6 Maret 1891 di Caudete, Spanyol, di bawah naungan Ordo Karmel. Kehadiran para Suster Karmelitas di Indonesia dimulai pada tahun 1952, ketika Mgr. Antonius Evaritus Johanes Albers, O.Carm — Uskup Malang — mengunjungi Spanyol untuk Kongres Ekaristi di Barcelona. Dalam kunjungannya ke Klinik Platón, beliau meminta agar para Suster mendirikan komunitas di Malang. Berkat penyelenggaraan ilahi dan kemurahan hati para Romo Karmel, pada tanggal 12 April 1985 para Suster Karmelitas resmi hadir di Malang; pada tahun 2025 ini kami merayakan 40 tahun kehadiran di Indonesia.
Ordo Karmel adalah pendiri kongregasi ini. Sebagai bagian dari Ordo Para Saudari Perawan Maria dari Gunung Karmel, para suster sejak awal memelihara nilai-nilai hakiki karisma Karmel: doa, persaudaraan, dan pelayanan kenabian, yang unsur dinamisnya terikat oleh dimensi kontemplatif. Spiritualitas Elia–Maria dan Regula Karmel merupakan warisan otentik yang harus terus dipelihara dan diperkaya (Konst. Art. 3). Misi para Suster Karmel adalah mencari dan menghayati kehadiran Allah yang hidup dan sejati di dunia ini serta membantu manusia menemukan dan menjalin hubungan dengan Allah melalui kesaksian hidup kontemplatif, persaudaraan, kesederhanaan, hidup yang keras dan solider, kegiatan kerasulan, serta mewujudkan pelayanan tujuh diakonia Karmel yang terinspirasi oleh Perawan Maria dan Nabi Elia (Konst. Art. 4). Dalam karya kerasulan ini kami berpegang pada spiritualitas Ibu Pendiri: memberi pelayanan di tempat yang paling membutuhkan dan hadir di lokasi yang sulit dijangkau orang lain.
Di Keuskupan Mana
Pada tanggal 15 September 2023, Kongregasi Para Saudari Perawan Maria dari Gunung Karmel hadir secara definitif di tanah Borneo dengan berdirinya Komunitas Santo Titus Brandsma yang berlokasi di Paroki Maria Bunda Karmel Sebamban Raya, Keuskupan Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kehadiran ini merupakan buah dari proses panjang: pada 15 Maret 2021 Kongregasi melalui Vikariat Mater et Decor Carmeli Indonesia menerima undangan dari Bp. Uskup Petrus Bodeng Timang untuk mengikuti pertemuan para pemimpin tarekat yang berkarya di Keuskupan Banjarmasin. Dengan memenuhi undangan tersebut (meski hanya lewat Zoom), Kongregasi menyatakan harapan untuk hadir dan melaksanakan pastoral di keuskupan ini.
Menindaklanjuti undangan Mgr. Petrus Bodeng Timang, pada 23–26 September 2022 Sr. Vicaris dan dewan melakukan peninjauan lokasi untuk memahami situasi dan kebutuhan paroki serta keuskupan sebelum mempresentasikannya kepada Suster Jenderal dan dewan di Spanyol. Setelah mendapat persetujuan dari Suster Jenderal, sekitar tanggal 30 Mei 2023 diputuskan untuk membuka komunitas baru di Paroki Maria Bunda Karmel Sebamban Raya. Bp. Uskup juga mengirim surat resmi agar Kongregasi melanjutkan kontak dengan Pastor Paroki MBK Sebamban Raya, Rm. Furmentius Ebu, O.Carm. Nama pelindung komunitas ini terpilih: Santo Titus Brandsma, dan pembukaan komunitas resmi dimulai pada 15 September 2023.
Mengapa Mencari Dana
Selama dua tahun terakhir, paroki telah mengontrakkan sebuah rumah umat sebagai tempat tinggal para Suster. Tahun 2025 menandai tahun kedua para Suster tinggal di rumah kontrakan tersebut sehingga kini perlu dimulai pembangunan rumah biara. Keuskupan melalui paroki telah menyerahkan sebidang tanah yang dihibahkan kepada Kongregasi untuk dibangun menjadi biara atau susteran. Kami berharap, atas rahmat Allah dan bantuan para donatur, pembangunan biara yang mendukung kehidupan rohani para Suster sekaligus menjadi sarana pelayanan dapat segera terwujud.
Saat ini kami belum memiliki dana yang mencukupi, padahal kebutuhan pastoral dan pelayanan para Suster sangat diperlukan. Kami baru memulai karya pendidikan bagi anak-anak usia dini untuk menjaga iman mereka di tengah perkembangan wilayah yang mayoritas non-Katolik. Kegiatan ini saat ini masih berlangsung di teras rumah kontrakan; oleh karena itu kami sangat memohon bantuan para donatur agar proses pembangunan rumah biara dapat berjalan lancar. Donasi Anda akan sangat berarti bagi kelangsungan karya dan pelayanan kami di daerah ini.
Semoga dengan rahmat Allah dan dukungan para dermawan, pembangunan biara yang menjadi tempat hidup rohani para Suster sekaligus pusat pelayanan dapat segera direalisasikan. Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan.